Kepadamu
wahai ukhti..
yang
‘kan menjadi pendampingku kelak...
Terima
kasih untuk pilihanmu menerima diriku
di
antara ribuan pangeran di luar sana yang siap untuk meminangmu....
Padahal kau begitu tahu,
Padahal kau begitu tahu,
aku
hanya laki-laki biasa, yang sangat jauh dari sempurna.
Maka
ketahuilah...
Wahai engkau yang akan menerima pinanganku kelak...
Wahai engkau yang akan menerima pinanganku kelak...
Aku tak sebijak Nabi Muhammad SAW.
Karenanya
ku ingin kau tau.
Aku
bisa saja berbuat salah dan membuatmu begitu marah.
Maka ku mohon padamu, bersabarlah dalam menghadapiku.
Maka ku mohon padamu, bersabarlah dalam menghadapiku.
Nasihati
aku dengan hikmah, saat ku berbuat salah.
Ingatkan
aku saat aku lupa akan kewajiban-kewajibanku.
Karena
bagiku kaulah pendamping dalam setiap langkah hidupku,
kaulah
cahaya penerang dalam setiap kegelapan yang membelengguku,
kaulah
penyemangat dalam setiap keputus-asaanku,
kaulah
pelangi yang kan selalu muncul setelah hujan badai menderaku.
Duhai kau yang ‘kan menerima pinanganku kelak....
Ingatlah….
Tak
selamanya aku dapat tampak gagah dan rapi di matamu.
Ada kalanya aku akan terlihat begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk bekerja memeras setiap tetes keringat,
untuk menafkahi dirimu dan malaikat-malaikat kecil kita nanti,
Ada kalanya aku akan terlihat begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk bekerja memeras setiap tetes keringat,
untuk menafkahi dirimu dan malaikat-malaikat kecil kita nanti,
untuk
sedikit demi sedikit membenahi istana kecil kita,
agar kau dan malaikat-malaikat kecil kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.
Mungkin aku tidak sempat merapikan diri saat pulang bekerja.
agar kau dan malaikat-malaikat kecil kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.
Mungkin aku tidak sempat merapikan diri saat pulang bekerja.
Mungkin pula kau akan menemukanku terkantuk-kantuk,
saat
mendengar keluham dan ceritamu,
bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu,
tapi semalam saat kau tertidur dengan nyenyak,
aku tak sedetikpun tertidur karena harus menyelesaikan tugas kantor yang sedang menumpuk,
dan ku tau kau telah letih mengurus malaikat-malaikat dan istana kecil kita seharian,
bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu,
tapi semalam saat kau tertidur dengan nyenyak,
aku tak sedetikpun tertidur karena harus menyelesaikan tugas kantor yang sedang menumpuk,
dan ku tau kau telah letih mengurus malaikat-malaikat dan istana kecil kita seharian,
maka
tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
Jadi, jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku,
Jadi, jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku,
karena
kau adalah kekuatanku...
Padamu
yang ‘kan menjadi pendamping dalam hidupku kelak...
Ketahuilah..
Ketahuilah..
Aku
tak sesabar dan setabah Nabi Ayyub AS.
Ada
kalanya kau akan menemukanku begitu marah tak terkontrol.
Bukan
karena kau membangkang padaku,
tapi
aku hanya laki-laki biasa, manusia biasa.
Aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku,
Aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku,
tempat
untuk melepaskan penatku.
Maka bersabarlah.
Maka bersabarlah.
Yang
ku butuhkan hanya kelembutanmu...
Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadam segala resahku...
Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadam segala resahku...
Padamu yang menjadi bidadari dalam hidupku kelak...
Ketahuilah…
Aku
tak secerdas Nabi Musa AS.
Maka jangan pernah bosan menasehatiku, menggandengku ke arah-NYA.
Jangan segan membangunanku di sepertiga malam,
Maka jangan pernah bosan menasehatiku, menggandengku ke arah-NYA.
Jangan segan membangunanku di sepertiga malam,
untuk
bersamamu bermunajat pada Kekasih Yang Maha Kasih.
Jangan letih mengingatkanku,
Jangan letih mengingatkanku,
untuk
terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.
Agar kau dan aku tetap bersatu di jalan-Nya.
Agar kau dan aku tetap bersatu di jalan-Nya.
Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku kelak.
Seiring berjalannya waktu.
Kau
akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam,
akan menipis dam memutih.
akan menipis dam memutih.
Kulitku
yang bersih akan mulai keriput.
Lenganku
yang kekar akan menjadi lemah.
Tubuhku
yang tegak akan menjadi bungkuk.
Dan kau tak akan menemukanku sebagai laki-laki tegap yang gagah.
Dan kau tak akan menemukanku sebagai laki-laki tegap yang gagah.
Bukan
laki-laki muda yang selalu menyenangkan matamu.
Maka jangan pernah berpaling dariku.
Karena satu yang tak pernah berubah,
bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
yaitu rasa CINTAKU padamu.
Maka jangan pernah berpaling dariku.
Karena satu yang tak pernah berubah,
bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
yaitu rasa CINTAKU padamu.
Ketahuilah...
Tiap
hari, jam, menit dan detiknya.
Akan
aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu.
Maka cintailah aku karena-NYA, dengan apa adanya aku.
Jangan berharap aku menjadi laki-laki sempurna.
Aku hanya laki-laki biasa.
Maka cintailah aku karena-NYA, dengan apa adanya aku.
Jangan berharap aku menjadi laki-laki sempurna.
Aku hanya laki-laki biasa.
0 komentar:
Post a Comment