Eka Aris Al Rosyid

Sebuang ungkapan rasa

Apa Kabar CINTA..?

Leave a Comment

Assalamualaikum CINTA,
apa kabarmu di sana?

CINTA...
Andai saja aku bisa ungkap semua kata dan rasa dalam hati yang ku punya ini, maka seribu lembar kertas pun mungkin tak ‘kan cukup untukku. Banyak sekali CINTA, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapanmu kelak. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan peduli mu padaku, andai saja kau tahu apa yang ku rasakan ini untuk mu.

CINTA...
Sepi diri ku tanpa kau di sini. Hampa hatiku, karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku. CINTA.., meski pernah kau patahkan aku, aku bukanlah seorang yang mudah menyerah. Aku bertahan karena ada kejujuranku untuk mengasihi mu. Luka itu memang sakit CINTA, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini. Sungguh... Demi DIA yang Maha Menghargai, ku akan tetap berada di sini tanpa ada paksa dari siapapun, ‘tuk mengagumi dan mencintaimu. Ketika luka-luka telah mengering, selama itu pula aku haus untuk merindukan mu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu.

CINTA...
Inginnya aku bersamamu, menjaga hatimu, mendampingimu ketika resah dan gundah melandamu. Aahh... CINTA akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku. Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun tidak pernah kau memintanya untuk aku melakukannya. Maafkan CINTA, maafkan aku. Karena aku terlalu jujur pada perasaanku. Dan semua, semua... masih tetap utuh pada tempatnya. Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu. Ada setitik cahaya di antara gelapnya cakrawala. Ketika smua terhempas karena sia-sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai “hadiah”. Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagi ku di bawah kekuasaan-NYA. Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa bahagia, jika ia tak pernah tersakiti. Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangkaian hidup yang sempurna ini

CINTA...
Kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku, ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuat ku menjadi orang besar dalam rasa kesyukuran ku pada-NYA. Terima kasih CINTA, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman. Mungkin aku akan berdiri di atas rangkain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya, tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada, tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untuk ku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.

CINTA...
Jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangi mu. Jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setia ku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu. Sungguh aku bersyukur karena aku mengenal mu CINTA. Sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu. Sekalipun rasa yang kau punya bukan untuk ku. Jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu CINTA. Jangan bertanya tentang rasa sakitku. Aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah. Namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku. Rasa asihku mengalahkan egoku. Dan rasa sayangku, telah mampu mengobati luka-luka itu.

CINTA...
Kapan aku bisa menyentuh mu? Di mana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluh ku? Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajah mu. Dan aku yang akan membelai lembut bahumu, ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku, agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu.

CINTA...
Dalam sujud ku pada-NYA, ku titipkan do’a dan pintaku. Semoga kau senantiasa dalam penjagaan-NYA, ketika penjagaanku tak sampai padamu. Semoga kau selalu dikasihi dan disayangi-NYA, ketika kasih dan sayangku tak mampu menggapai hatimu. Ku pinta pada-NYA agar Cinta-NYA selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai. Kan ku tegarkan segala kerapuhan. Kan ku indahkan segala kesedihan. Bahagiamu adalah doa dan harapku. Senyummu, menjadi suatu cita-cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untukku. Semoga kau ‘kan selalu baik adanya, meskipun jalan hidupmu tak selalu sempurna.

CINTA…
Ucap terakhirku. Ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu betapa besarnya cintaku padamu. Aku mengerti CINTA. Walau kau tak dapat menjadi nyata dalam hidupku, aku di sini mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu. Dan biarlah... biarkanlah tulusku yang mencintai mu. Semoga kau dengar wahai CINTA, gadis yang aku cintai hingga saat ini. Aku menunggu dan Insya Alloh akan terus menunggu cintamu.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh..
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment