Untuk pertama kalinya.
Setelah mengenalnya selama lima tahun.
Aku melihatnya cemberut,
namun dengan sedikit rona manja di wajahnya.
Wajahnya yang tertekuk
Bibirnya yang sengaja di"manyun"kan
Bukannya menghilangkan kecantikannya,
namun memendarkan aura kecantikan tersendiri.
Jika memang bidadari itu ada,
aku telah melihatnya.
Bukan di surga, tapi di bumi ini.
Hmmm..
Tersenyumnya...bahkan cemberutnya,
menimbulakan desiran-desiran aneh di sanubari,
menghasilkan lukisan terindah raut wajahnya di benak,
menuliskan puisi cinta terindah di hati,
memahatkan ukiran terindah namanya di memori.
0 komentar:
Post a Comment