Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata,
untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka
mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia
dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau
membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya
dengan tulus.
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati.
Berusaha meraih yang tidak dapat diraih
Memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan.
Tidak mau menerima dan mensyukuri
yang ada.
Manusia
buta karena egois dan hanya
memikirkan diri.
Tidak
sadar bahwa ia begitu dicintai.
Tidak
sadar bahwa saat ini,
apa yang ada adalah
baik.
Selalu
berusaha meraih lebih,
dan
tidak mau sadar karena serakah.
Ada
teman yang begitu mencintai,
namun tidak
diindahkan.
Karena
memilih, menilai dan menghakimi sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari,
padahal di depan mata ada teman
yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah.
Ingin dirinya
yang paling diperhatikan, paling disayang.
Selalu menjadi
pusat perhatian, selalu dinomorsatukan.
Padahal, semua manusia memiliki peranan.
Hebat dan nomor
satu dalam satu hal, belum tentu dalam
hal lain.
Dicintai oleh
satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam
diri sendiri.
Jikalau berharap dari orang lain,
maka bersiaplah untuk
ditinggalkan,
bersiaplah untuk dikhianati.
Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya.
Mencintai dan menghargai diri sendiri.
Mau mencintai
orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Allah,
dan bersyukurlah kepada-Nya,
bahwa kita selalu diberikan yang
terbaik sesuai usaha kita,
tak perlu berkeras hati.
Ia akan memberi kita di saat yang
tepat apa yang kita butuhkan,
meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari.
Berusaha
dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
0 komentar:
Post a Comment