Eka Aris Al Rosyid

Sebuang ungkapan rasa

Just Walk Besides Me

2 comments
Just Walk Besides Me

Assalamu'alaikum all......
Gimana kabar kalian hari kemarin dan hari ini.? Semoga saja SELALU baik seperti halnya saya.
Guys n Lads..., barusan iseng buka-buka G+, coz lumayan lama ga dibuka tuh akun G+, eee...Alhamdulillah nemu kutipan bagus di Wave urutan ke-6, kepunyaannya eyang Albert Camus, yang bunyinya:
Don't walk behind me, I may not lead. Don't walk in front of me, I may not follow you. Just walk besides me, and be my friend.

WoW, menurut saya cetar membahana tuh.
Ini adalah kata-kata yang SANGAT INGIN saya ucapkan ke istri saya kelak. Kalo boleh, akan saya artikan secara bebas menjadi:
Janganlah berjalan di belakangku, karena aku bukanlah seorang pemandu yang baik bagimu.
Janganlah berjalan di depanku, karena mungkin engkau tak dapat aku ikuti.
Tapi berjalanlah di sisiku, bergandengan tangan denganku, karena engkau adalah istriku, engkau adalah sahabatku dalam mengarungi kehidupan ini, engkau adalah navigator dalam perahu rumah tangga kita.

Yeah.!!! Sound good enough....
Saya bukanlah laki-laki sempurna, bukanlah pemandu yang baik. Keilmuan dan pemahaman saya akan agama serta kehidupan masihlah sangat minim. Namun, saya juga tidak ingin menjadi beban istri saya, membiarkan ia menjadi pemimpin dalam rumah tangga, menjadi tameng terdepan dalam keluarga. Yang saya inginkan adalah kami bisa bersama-sama dalam membina keluarga. Saling memberikan masukan, dukungan dan pengertian akan hak, tugas dan kewajiban masing-masing.

Ada yang pernah bilang,
"jika sebuah keluarga diibaratkan sebagai bahtera/perahu, maka sang suami adalah nahkodanya dengan sang istri sebagai navigatornya"

Nahkoda berwenang membuat keputusan, menentukan arah layar, dan mengambil kepemimpinan dalam pelayaran. Adapun navigator berkewajiban memberikan masukan dan saran tentang keadaan sekitar, membaca cuaca, arah angin, letak bintang, kondisi ombak dan memberikan pertimbangan kepada nahkoda dalam mengambil arah layar.
Apa jadinya jika Nahkoda tidak mendengarkan nasehat Navigator.? Alhasil bahtera akan dengan mudahnya dihantam gelombang maupun badai, limbung tanpa bisa membaca konstelasi bintang di langit sebagai petunjuk. Dan apa jadinya jika Navigator bertindak melangkahi Nahkoda.? Dia tak akan kuat mengendalikan kemudi bahtera yang begitu berat, keilmuan dan kepemimpinannya tidaklah mendukung. Akhirnya bahtera tersebut bisa tenggelam dengan bodohnya.


Cukup ah.. cuap-cuapnya, laen kali di sambung, ntah dengan tulisan baru atau mungkin dengan melanjutkan tulisan (baca: curhatan) ini. Bye Alll...
Wassalam...
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. Wah ane ngefans ma kata-katanya gan,. ;D

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah
    Jazakillahukhoiro

    ReplyDelete