Eka Aris Al Rosyid

Sebuang ungkapan rasa

Ukhti... Saat Kau Jatuh Cinta

2 comments

Ukhti, saat ku jatuh cinta,
Tak akan ku berucap
Tak akan ku berkata
Namun ku hanya diam

Saat ku mencintai,
takkan pernah ku menyatakan

Tak akan ku menggoreskan
Yang ku lakukan hanyalah diam

Aku tahu ..
Cinta adalah fitrah, sebuah penghargaan tak terperih
Karena cinta adalah kehidupan
Karena cinta adalah cahaya

Aku tahu ..
Hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita
Namun ..
Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn tenang
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dgn begitu banyak warna
Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang mbuat mu menderita
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula
Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir
Cinta adalah perangkap rasa
Sekali kau salah terjadi
Maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita

Maka ukhti,
Agar kau dapat keluar dari belenggu itu
Dan melaluinya dengan tenang
Maka mencintailah dalam hening
Dalam diam
Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari
Namun juga, jangan kau berlebihan dalam mencintai
Jangan kau umbar rasamu
Jangan kau serahkan segala sukamu
Cobalah merenung sejenak dan pikirkan dgn tenang
Kita percaya takdir, bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yang mengaturnya
Dan yakinlah di tangan-Nya semua yang baik-baik saja

Cobalah renungkan ..
Dia yang kau cintai, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan kau tangisi ketika malam
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Ukhti,
Kita tak tahu dan tak akan pernah tahu
Hingga saatnya tiba
Maka ..
Ku ingatkan padamu, tidakkah malu jika smua rasa telah kau umbar
Namun ternyata kelak bukan kau yang dia pilih untuk mendampingi hidupnya?

Ukhti,
Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar
Begitu mulia untuk ditumpahkan
Dan Sadarilah ukhti
Fitrahmu wanita pemalu
Dan kau indah karena sifat malumu
Lalu,
Masihkah kau tampak indah jika rasa malu itu telah disangkal?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap

Duhai ukhti
Jadikan malu sebagai selendangmu
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan
Dalam jeruji kesetiaan
Yah .. Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Luh al-Mahfuz
Jauh sebelum bumi dan langit diciptakan
Maka cintailah dalam hening
Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukkmu
Maka cukupalah Allah dan kau yang tahu segala rasamu
Agar kesucianmu tetap terjaga
Agar keanggunanmu tetap terbias
Maka ku beritahukan padamu
Pegang kendali hatimu, jangan kau lepaskan
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan

Ukhti..
Yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya
Maka peganglah kendali hatimu
Lalu, arahkan pada-Nya
Dan cintailah dlm diam
Dalam hening
Itu jauh lebih baik
Jauh lebih suci

Taken from agiezsatria.blogspot.com
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

  1. Nice Post! Ijin Copas

    ReplyDelete
  2. aku ijin untuk aku jadikan catatan karena aku sangat kagum dengan blog ini

    ReplyDelete