Eka Aris Al Rosyid

Sebuang ungkapan rasa

Saat Ku Bertanya Tentang Arti Cinta

Leave a Comment

Aku bertanya pada semesta tentang arti “CINTA”

Bumi pun menjawab...
CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu.
Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tetap tak peduli.
Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.

Air pun menjawab...
CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan,
kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan,
atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan.

Api pun menjawab...
CINTA adalah panas yang membakar dan memusnahkan segala,
untuk dapat bertahan hidup dan menyala.
Namun demi untuk merasakannya,
manusia rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.

Angin pun menjawab...
CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya.
Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya.
Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.

Langit pun menjawab...
CINTA adalah luasan tanpa batas.
Luasnya tiada makhluk yang tahu.
Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru,
atau derita kelam yang kelabu.

Matahari pun menjawab...
CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan.
Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.

Pohon pun menjawab...
CINTA adalah akar yang menopang segalanya.
Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal.
Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi,
berbuah dan berbunga indah.

Gunung pun menjawab...
CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi.
Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan.
Namun saat gundah,
Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.

Lalu...
Aku bertanya pada CINTA
"Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu?"

CINTA pun menjawab...
CINTA adalah engkau patuh terhadap-NYA,
meski kau tak melihat-NYA.
Engkau tak dapat mencium-NYA ataupun meraba-NYA,
tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-NYA.
Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.

CINTA adalah engkau takut akan amarah-NYA,
dan takut jika IA meninggalkanmu.
Takut jika IA tak menyukaimu lagi.
Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengan-NYA,
bahkan jika engkau harus menderita,
atau yang lebih mengerikan dari itu.

CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-NYA dan tidak pada yang lain.
Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya.
Cinta adalah engkau setia menjadi budak-NYA,
engkau hidup untuk-NYA dan mati untuk kesukaan-NYA akan dirimu,
hidup dan matimu hanya untuk DIA.
Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui,
hanya sebagai budak, sebagai hamba.

Diatas segalanya...
CINTA adalah engkau merasa kasih sayang
yang tunggal,
yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-NYA.
Engkau rindu akan hadir-NYA dan melihat-NYA.
Engkau suka apa yang IA sukai dan benci apa yang IA benci,
engkau merasakan segala ada pada-NYA dan segala atas nama-NYA.

Aku lantas bertanya pada CINTA...
"Bisakah aku merasakannya?"

Sambil berlalu CINTA menjawab...
Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu
dan bersyukur dengan apa yang IA beri,
maka itu semua akan kau rasakan.

Aku pun Berteriak...
"Wahai KAU SANG MAHA PECINTA"
"T
erimalah cintaku yang sederhana ini,
izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah".

CINTA menimpali teriakanku...
jika kau berikan hatimu ataupun cintamu pada manusia,
niscaya dia akan merobek-robekkannya .
Namun jika hati yang hancur itu kau berikan kepada Allah,
niscaya DIA akan menyatukan dan menyembuhkannya kembali.
Dan Allah tidak membiarkan orang yang dicintai-NYA menderita di akhirat.


- Repost -

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment